Mengenai Saya

Foto saya
palabuhanratu, sukabumi/jawa-barat, Indonesia
menyajikan apa yang terjadi dengan aktual dan cepat

PEDULI PALABUHANRATU

form action="http://seputarpalabuhanratu.blogspot.com/search" method="get">

Kamis, 24 Juni 2010

Tanda-Tanda Wanita Candu Ngesek

Saat muncul hasrat bercinta, terjadi perubahan penampilan yang mungkin tidak Anda sadari. Mulai dari pemilihan jenis pakaian dalam, warna pakaian hingga riasan. Perubahan ini justru lebih disadari pasangan. Berikut, perubahan yang terjadi saat wanita ingin bercinta.

Menggunakan pakaian dalam warna hitam
Saat Anda cenderung menggunakan pakaian dalam hitam atau berwarna gelap, sebenarnya didasari hasrat ingin tampil seksi. Bisa dikatakan pakaian dalam seksi dan elegan adalah ajakan bercinta wanita pada pasangannya.

Menggunakan pakaian berbahan lembut
Saat Anda sangat menyukai pakaian berbahan lembut, seperti, sutra, kasmir, atau selendah berkain halus, tandanya Anda ingin dimanjakan. Biasanya saat menggunakan pakaian berbahan lembut Anda memang tampil lebih cantik dan seksi. Pasangan pasti menyadari kalau Anda sedang ingin dimanjakan.

Eyeliner menggoda
Eyeliner hitam menggoda menggambarkan hasrat bercinta yang membara. Tandanya Anda ingin tampil seksi dan menggoda pasangan melalui riasan.

Merawat kuku
Perawatan kuku yang Anda lakukan merupakan pertanda Anda ingin merayu pasangan dengan belaian lembut. Gerakan jari-jari Anda akan menjadi lebih sensual dengan kuku yang bersih dan lembut.

Menggunakan pakaian dan aksesoris bernuansa merah
Merah memang merupakan warna untuk menggoda. Kesan seksi dan sensual akan muncul saat menggunakan barang dan pakaian berwarna merah. Jadi, saat Anda menggunakan aksesoris atau pakaian bernuansa merah, bisa jadi hasrat bercinta Anda sedang tinggi.

Dinas PU akan Bangun Kembali Jembatan Cisolok

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wil. Palabuhanratu akan berupaya membangun kembali jembatan beton yang ambruk setahun lalu di objek wisata Cipanas, Cisolok. Upaya itu dilakukan guna membantu program Dinas Kepariwisataan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga (Disparbudpora) Kab. Sukabumi dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Cipanas.

“Apalagi sebentar lagi akan masuk musim liburan sekolah. Disambung lagi nanti libur lebaran Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru, sehingga jembatan itu harus secepatnya dibangun lagi supaya jumlah kunjungan wisatawan meningkat,” ujar Kepala UPTD DPU Wil. Palabuhanratu, Halim Arasyid ketika ditemui di kantornya di Cikeong, Ds, Buniwangi, Palabuhanratu, Rabu (23/9).

Menurut dia, pembangunan kembali jembatan di Cipanas, Cisolok, itu sebelumnya sempat dibahas dalam rapat dinas, termasuk pembahasan perbaikan sejumlah kios yang ambruk di objek wisata Pantai Karanghawu, Cisolok, setahun lalu. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan kepastian waktu pembangunan kembali jembatan tersebut.

“Kita juga belum tahu, apakah tahun ini ada projek pembangunan jembatan di Cipanas, Cisolok atau tidak? Sebab, daftar definitif pembangunan projeknya belum kita terima dari DPU kabupaten. Tapi kita berharap, pembangunan jembatan itu masuk dalam daftar definitif karena fungsinya sangat penting,” ujar Halim.

Halim menambahkan, pengajuan usulan projek dari desa dan BPD Cisolok dinilai efektif, sambil menunggu kepastian pembangunan jembatan bisa dilaksanakan tahun ini. Usulan itu, sekaligus untuk mengantisipasi apabila pembangunan jembatan tidak masuk daftar definitif projek tahun ini di DPU Kab. Sukabumi. “Jadi menurut saya, lebih aman lagi kalau pembangunan jembatan Cipanas, Cisolok, diusulkan lagi,” ujar Halim.

Senin, 14 Juni 2010

Bocah Batita Kesetrum

Seorang bayi usia bawah tiga tahun (batita), Taufiq (22 bulan) kesetrum aliran listrik di rumahnya Kampung Ciranca Desa Karang Jaya Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Kamis (10/6). Akibatnya korban mengalami luka serius pada bagian tangan.
Korban setelah kejadian oleh orangtuanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Putra kedua pasangan Karmudin (31) dengan Ati (27) itu mendapatkan perawatan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hingga Sabtu (12/6) kemarin, korban yang ditemani orangtua dan keluarga masih terbaring di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit/Perawatan Inensif Kesehatan Anak). Bocah tersebut mendapatkan perawatan intensif dari dokter dan tim perawat.

Kepala Zona PICU, Ela Nurcahya mengatakan bahwa pasien sudah menjalani perawatan secara intensif sejak Kamis lalu. Hasil pemeriksaan oleh dokter, pasien mengalami luka bakar pada bagian tangan kirinya akibat kesetrum dan juga terdapat luka pada bagian kepala akibat benturan.

”Luka bakarnya kami rawat secara rutin. Hanya saja pasien sempat mengalami kegelisahan karena baru menjalani pemisahan asupan susu dari air susu ibu (ASI) belum lama ini sebelum kejadian,” kata Ela didamping staf Humas RSUD R Syamsudin, SH kepada para wartawan, Sabtu kemarin.

Sementara mengenai peristiwa bocah usia batita, Taufiq yang tersengat aliran listrik tersebut diungkapkan Ny. Aminah (48) bahwa Taufik kesetrum aliran listrik saat korban bermain dengan kakaknya, Kidar (4 tahun) di halaman rumah di dekat arde listrik pada Kamis (10/6) pukul 13.00 WIB.

”Mungkin saat kejadian Taufik memegang arde di pinggir rumah, nampaknya arde tersebut diduga teraliri listrik. Setelah kejadian kakaknya Kidar langsung memberitahu bapaknya,” ungkap Aminah, uwa korban kepada para wartawan saat di rumah sakit, kemarin.
Menurut Aminah, keponakannya itu setelah kejadian sempat pinsan lalu langsung dilarikan ke rumah sakit. ‘
‘Dan Alhamdulillah dalam perjalanan Taufik sadar,” ujar Aminah seraya menambahkan saat kejadian ibunya sedang sakit dan Taufiq bermain dengan kakaknya.(Blog)

Adsense Indonesia

Petugas Tolgate Kesulitan Bedakan Kendaraan Wisatawan

Para petugas tolgate (loket penarikan retribusi pariwisata) Palabuhanratu di Jln. Kidang Kencana, Palabuhanratu, mengaku kesulitan untuk membedakan antara kendaraan wisatawan dengan warga lokal. Sebab kendaraan yang masuk ke pintu tolgate, tidak semuanya murni wisatawan yang hendak berekreasi ke Pantai Palabuhanratu, melainkan banyak juga masyarakat sekitar yang sebatas numpang lewat.

“Kendala ini dampak dari kondisi kawasan pariwisata Palabuhanratu yang bercampur dengan kawasan pemukiman penduduk. Akibatnya, kita sebagai pelaksana di lapangan kesulitan membedakan mana kendaraan wisatawan, dan mana masyarakat biasa,” ujar Koordinator Tolgate Palabuhanratu, Setiawan, ketika ditemui di Jln Kidang Kencana, Palabuhanratu.

Menurut Setiawan, akibat sulitnya membedakan antara kendaraan wisatawan dengan masyarakat lokal, sehingga penarikan retribusi di tolgate hingga kini diakui belum optimal. Namun demikian, supaya para petugas tolgate tetap bisa menjaring para wisatawan semaksimal mungkin, terpaksa mereka harus mengandalkan feeling dengan mengenali karakter wisatawan yang datang.

Tanpa mengandalkan feeling, lanjut Setiawan, sebetulnya ada upaya lain yang efektif untuk menjaring wisawatan sebanyak-banyaknya, tanpa dipusingan dengan masyarakat sekitar. Upaya itu, dengan secepatnya merealisasikan rencana pembuatan jalan alternatif khusus untuk lalu lintas masyarakat. Rencananya, Pemkab Sukabumi akan membangun jalur ekonomi untuk masyarakat, dari mulai ruas jalan Gunungsumping, Palabuhanratu hingga tembus ke jalan utama di kawasan Objek Wisata Karanghawu, Cisolok.

Dengan pembangunan jalur jalan ekonomi itu, katanya, secara otomatis jalan utama yang statusnya jalan negara, akan digunakan untuk jalur pariwisata. Jalan utama yang dijadikan jalur pariwisata itu, dari mulai Jln. Siliwangi hingga ke Jln. Cisolok.
Setiawan menjelaskan, semakin banyak wisatawan yang terjaring di pintu tolgate, semakin besar pula peluang untuk meningkatkan hasil penarikan retribusi pariwisata. Bukan mustahil, dengan pembuatan jalur khusus pariwisata, penarikan retribusi tolgate dapat melampaui target tahun ini sebesar Rp 300 juta. “Kalau sudah ada pemisahan antara jalur pariwisata dengan jalur ekonomi masyarakat, penarikan retribusinya bisa dioptimalkan,” ucap Setiawan.(Blog)

Adsense Indonesia

Kamis, 03 Juni 2010

Indosat Blank 10 Jam

Jaringan telekomunikasi Indosat di wilayah Sukabumi sempat mengalami gangguan sejak Kamis (3/6) pagi hingga siang hari. Sinyal indosat kosong alias blank selama hampir 10 jam dari pukul 05.00 – 14.00 WIB. Akibatnya, sejumlah pelanggan mengeluh karena tidak melakukan hubungan kominukasi.

”Sinyal Indosat kosong sejak pagi. Padahal tidak ada masalah dengan handphone saya. Setelah saya cek teman-teman yang menggunakan Indosat ternyata mengalami hal yang sama,” ungkap Hakim (30) warga Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi.

Para pelanggan indosat mengaku kecewa atas kejadian tersebut. Mereka berharap Indosat semestinya memberitahukan terlebih dahulu jika jaringannya ada masalah. ”Kalau kosongnya jaringan ini hanya satu jam tidak jadi soal. Namun ini berlangsung cukup lama,” kata Apit, seorang pengguna Indosat lainnya.

Bagian Marketing Indosat Cabang Sukabumi Medi membenarkan adanya gangguan jaringan Indosat pada hari Kamis. Gangguan tersebut diakibatkan adanya upaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan Indosat di wilayah Sukabumi.



Ratusan Kafe Remang – remang dan Prostitusi Liar Marak di Citepus

Palabuhanratu memang terpencil, tapi praktik maksiat tumbuh subur di kabupaten ini. Warung remang-remang begitu merebak di kawasan wisata sepanjang pantai Citepus Palabuhanratu,begitu juga dengan praktik prostitusi liar.

Warung dan Kafe remang-remang yang menyediakan karaoke maupun warung gedek makin menjamur di kawasan ini. Tentu saja, pemilik kafe-kafe jalanan itu menyediakan minuman beralkohol. Juga para “Jablay” sebutan perempuan yang siap menemani tamunya bernyanyi dan minum hingga mabuk.

Diperkirakan, terdapat lebih dari 116 warung dan kafe dan makin bertambah sebanyak 70 warung, Ujar Tamsul kepala resort konservasi wilayah II sukabumi.

Kata dia,lagi itu tanggung jawab pemegang IPPA (izin pengusahaan pariwisata alam) yang dipegang oleh CV Batu Alam, selaku pemegang izin tersebut

Awalnya warung dan kafe tersebut hanya melayani para wisatawan yang berwisata pantai, tapi semakin hari kegiatannya sudah makin tak jelas, pihak konservasi tidak dapat bertindak dengan banyaknya warung dan kafe yang makin marak itu, tandas Tamsul.

Warung dan kafe yang pada malam harinya berubah fungsi menjadi diskotik dan karaoke dengan lampu warna-warni serta dentuman music yang hingar bingar, tampak jelas terlihat disepajang kawasan obyek wisata ini.

Menyikapi hal itu pengasuh pondok pesantren Asy Syithibiyah di kp.Jamban rt 3 rw 15 Palabuhanratu H. Useh Akhmad sangat tidak setuju dengan adanya warung dan kafe yang dijadikan tempat prostitusi terselubung, mengingat dampak dari semua itu akan mengikis norma-norma agama dan aqidah masyarakat secara keseluruhan.

Kami selaku ulama hanya dapat berbicara dan tak dapat berbuat apa –apa, karena tidak pedulinya pemerintah daerah selaku penguasa di Kabupaten,seakan-akan tempat tersebut dilindungi dan ada pembiaran sehingga tumbuh marak.

.
Ditempat terpisah, ketua yayasan pondok pesantren Miftahul Falah desa Citepus D. Supandi, juga merasa gerah dengan maraknya warung dan kafe liar itu, karena sudah tidak sesuai dengan fungsinya dan mereka beoperasi sampai dini hari,dengan mengeluarkan suara dentuman musik yang hingar binger.

“Kami mohon secepatnya pemkab menertibkan warung dan kafe yang sudah tidak sesuai dengan fungsinya ini, tandasnya (Blog)



Minggu, 30 Mei 2010

Fadil Kini Telah Memiliki Dua Alat Kelamin

Ny. Tini (25) warga Kampung Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi terlihat kebingungan . Anak laki-laki semata wayangnya, Fadil (3,5) kini telah memiliki dua jenis alat kelamin berbeda. Kelamin ganda yang diderita anak malang itu terjadi, sejak Fadil masih berusia setahun.

Namun karena keterbatasan biaya, hingga saat ini kelamin ganda yang menimpa anaknya masih belum diobati. Padahal dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin menyarakan agar, Fadil secepatnya memperoleh penanganan medis.
“Dia sebelumnya hanya memiliki alat kelamin laki-laki. Namun tiba-tiba di bagian bawah alat kelamin laki-laki, terdapat alat kelamin lain persis vagina,” kata Ny. Tini.

Upaya mengobati anaknya telah dilakukan dengan mendatangi dokter di rumah sakit. Walaupun dia telah memperoleh saran agar anak malang itu secepatnya diobati, namun upaya membawa anaknya memperoleh penanganan medis melalui proses di meja operasi masih belum dilakukan. Lagi-lagi, Ny. Tini mengeluhkan penanganan medis terbentur biaya yang dinilai tidak sedikit.